Jenis Sablon; DTF, DTG, Plastisol, dan Rubber, Mana Yang Paling Bagus?

Jenis sablon terus mengalami perubahan ke arah nan lebih baik. Teknologi demi teknologi bermunculan untuk memberikan banyak pilihan bagi pelaku bisnis serta konsumennya.

4 Jenis Sablon Digital nan Popular

Berikut ini ialah penjelasan mengenai jenis-jenis sablon nan cukup terkenal di Indonesia.

1. Jenis Sablon DTF / Sablon Tepung

DTF (Direct to Film) ialah cara sablon nan menggunakan printer tertentu untuk mencetak segera pada kain. Teknik ini cocok untuk sablon kain dengan kreasi nan lebih rumit dan mempunyai banyak warna.

Kelebihan sablon DTF printing adalah:

• Proses pencetakan nan lebih sigap diperbandingkan dengan cara sablon manual
• Hasil cetak nan lebih presisi dan tajam
• Dapat mencetak pada beragam tipe kain, seperti katun, polyester, dan lainnya
• Dapat mencetak pada zona nan susah dijangkau dengan sablon manual, seperti pinggiran kain dan sudut-sudut

Kekurangan sablon DTF adalah:

• Biaya peralatan nan cukup mahal
• Memerlukan operator nan berilmu dan kompeten dalam mengoperasikan mesin
• Peralatan nan cukup besar dan memerlukan ruang nan cukup luas untuk menyimpan dan mengoperasikannya.
• proses cetak nan lebih rumit diperbandingkan dengan sablon manual dan dibutuhkan waktu nan lebih lama untuk menyelesaikan satu proyek.

Baca Juga: Sablon DTF / Metode Sablon Kaos Yang Lagi Happening

2. Jenis Sablon DTG / Direct to Garment

DTG ialah cara sablon nan menggunakan printer tertentu untuk mencetak segera pada kain. Teknik ini cocok untuk sablon t-shirt dengan kreasi nan lebih rumit dan mempunyai banyak warna.

Kelebihan sablon DTG (Direct to Garment) antara lain:

• Hasil cetak nan bagus dan tajam, seperti cetak foto
• Warna nan kaya dan tepat
• Proses cetak nan sigap dan efisien
• Bisa diaplikasikan untuk cetak pada beragam tipe kain

Kekurangan sablon DTG antara lain:

• Biaya per cetak nan cukup tinggi
• Hasil cetak nan tak tahan lama dan gampang luntur
• Mesin nan cukup mahal untuk dibeli
• Kain nan digunakan wajib bersih dan tak berbulu

3. Sablon Plastisol

Merupakan cara sablon nan menggunakan bahan cair berupa plastisol nan diaplikasikan pada kain dengan menggunakan panas. Sablon ini cocok untuk sablon t-shirt dan produk tekstil lainnya.

Kelebihan sablon plastisol adalah:

• Hasil cetakan nan tahan lama dan tak gampang pudar
• Dapat digunakan pada beragam tipe kain seperti katun, polyester, dan spandex
• Cocok untuk mencetak warna nan cerah dan tajam
• Proses cetak nan relatif gampang dan tak memerlukan mesin nan rumit

Kekurangan sablon plastisol adalah:

• Memerlukan panas tinggi untuk mencairkan plastisol. Sehingga tak bisa diaplikasikan pada kain nan tak tahan panas
• Dapat menimbulkan masalah lingkungan lantaran plastisol adalah bahan nan tak ramah lingkungan
• Ukuran cetakan nan terbatas lantaran cetakan wajib dilakukan satu per satu
• Biaya nan lebih tinggi diperbandingkan dengan cara sablon lainnya.

4. Sablon Rubber

Sablon rubber ialah cara sablon nan menggunakan cetakan karet untuk mengaplikasikan kreasi pada kain. Teknik ini cocok untuk sablon t-shirt dan produk tekstil lainnya dengan kreasi nan sederhana.

Kelebihan sablon rubber adalah:

• Hasil cetak nan tajam dan jelas
• Dapat digunakan untuk cetak pada beragam tipe bahan seperti kain, plastik, dan kertas
• Durable dan tahan lama
• Mudah digunakan dan bisa dipakai untuk cetak dalam jumlah besar
• Biaya produksi nan relatif rendah

Kekurangan sablon rubber adalah:

• Perlu perawatan nan cukup untuk menjaga kualitas cetak
• Proses cetak nan relatif lambat
• Memerlukan ruang nan cukup untuk menyimpan mesin dan peralatan
• Dapat mengalami kerusakan jika rawat dengan baik.
• Dibutuhkan keahlian tertentu dalam menggunakan mesin dan peralatan sablon rubber.

Baca juga: Kenali Perbedaan Sablon DTF VS DTG

Nah itu dia penjelasan singkat tentang jenis sablon digital. Semoga bermanfaat ya.